Jumat, 29 Juni 2012

Malaikat Juga Tahu..
Siapa yang Jadi Juaranya....


Namanya Rudi, 21 tahun , aktivis himpunan mahasiswa jurusan Teknik Sipil dan seorang atlet football di kampus . Rudi seorang mahasiswa extrovert yang aktif dan pandai bergaul. Prestasi akdemik, organisasi maupun keolahragaan mampu membuat semua rekan salut padanya.

Semester enam ini adalah semester yang sangat menggembirakan untuknya, selain prestasi yang terus menanjak,  dia kini menemukan kekasih pujaan hatinya, seorang gadis cantik dari fakultas kedokteran. Gadis lembut , berkerudung dan sangat mempesona mata dan hati Rudi. Namanya Larasati, biasa dipanggil Laras.

Rudi tampak sangat bangga mendapatkan calon dokter yang cantik itu, dia memperkenalkan pada semua kawan dan terutama keluarganya. Alhamdulillah, Laras bisa diterima di kalangan pergaulan Rudi , juga diterima oleh kedua orang tua Rudi. Bagi orang tua Rudi, yang penting Rudi bahagia, dan gadis itu adalah gadis solehah.

Kemanapun pergi, Rudi selalu publikasi kalau ada gadis pujaan hatinya di sebelahnya. Ia ingin semua orang tahu kalau ia berhasil merebut hati gadis itu. 

Laras juga sangat bangga mendapatkan kekasih seperi Rudi. Laras suka cowok eksis dan populer seperti Rudi, Hal itu membuat dirinya lebih bersemangat dan percaya diri. Setiap hari, Laras membawakan masakan untuk Rudi, menyempatkan menemui Rudi untuk memberikan kejutan-kejutan kecil yang membuat pemuda itu merasa sangat spesial.


Suatu ketika, keduanya menikmati weekend bersama dengan menonton sebuah konser jazz di kampus. Mereka menikmati moment itu dengan sangat bahagia. Mengabadikan setiap kebersamaan dengan kamera ponsel mereka. Tawa, bahagia seolah akan selamanya mereka bersama.
Sayangnya, tengah malam setelah konser usai ... kala Rudi mengantar Laras pulang ke rumah.... musibah yang tak disangaka- sangka menghampiri mereka. Mobil yang dikemudikan rudi ditabrak sebuah truk malam yang pengemudinya mabuk. Sungguh sebuah musibah menyedihkan karena gara-gara kecelakaan tersebut kaki kanan Rudi Lumpuh. Alhamdulillahnya, Larasati selamat dalam kecelakaan itu. Ia hanya terluka dan bisa pulih seperti sediakala.


Kini, akibat kelumpuhannya, Rudi berubah. Ia terpukul. Ia harus berjalan dengan tongkat pembantu, ia tidak bisa bergerak cepat, dan kegiatannya pun sangat terbatas. Bahkan yang lebih menyedihkan ia tidak bisa lagi bermain football bersama tim nya.

Untungnya, Laras selalu ada menemani Rudi. Dengan penuh kesabaran, Laras membantu Rudi terapi, menemani Rudi bila Rudi harus keluar dari rumah.

Tak berapa lama, semangat Rudi kembali bangkit. Karena dasarnya ia sangat percaya diri, ekstrovert dan mudah bergaul makan semua nya kembali normal. Ia tak peduli kalau ia lumpuh, ia melaju seolah dirinya sempurna, ia akin bisa melakukan kebiasaan seperti mahasiswa lainnya. 

Tapi sayangnya, di saat ia kembali bangkit tiba- tiba banyak sekali berita buruk yang ia dengar. Ia dengar dari teman-temannya kalau Laras sering kepergok jalan berdua dengan pemuda lain.
Awalnya , Rudi tidak percaya karena yang ia tahu Laras masih setia menemaninya.

Sampai suatu saat, ia membaca buku harian Laras yang tidak sengaja tergeletak di atas tasnya.
Perlahan Rudi membacanya sampai pada suatu halaman yang mengatakan bahwa Laras memang tidak mau kehilangan Rudi, Laras tidak mau kehilangan Rudi karena ia tidak ingin kehilangan seorang pemuda berprestasi yang menaruh kekaguman padanya.Bukan karena rasa sayang Laras pada Rudi. Yang kedua, keluarga Laras tidak mengijinkan putrinya menjalin hubungan serius yang bisa berujung pada pernikahan dengan seorang pemuda yang lumpuh. Cacat.  Di luar sana banyak pemuda yang lebih sempurna dari pada Rudi, maka Laras mencoba menjalin hubungan dengan laki-laki lain.


Rudi terkejut membaca tulisan itu. Ia mendesak Laras untuk jujur padanya. Tapi Laras hanya diam kemudian pergi meninggalkan Rudi. 


Sementara itu Ibu dan Ayah Rudi juga sangat sedih melihat hubungan anaknya hancur. Ibu merasa sangat bersyukur ada seorang gadis solehah dan cantik rupawan mau menjadi kekasih putranya yang lumpuh. Maka dari itu walaupun mungkin Laras sendiri tidak memberikan komitmen dan lebih parahnya keluarga Laras tidak ingin putrinya dekat dengan Rudi yang lumpuh. Ibu tetap ingin mempertahankan hubungan mereka. Selain sebagai penyemangat Rudi, tentu juga sebagai calon istri Rudi kelak.


Akhirnya, Ibu melakukan pembagian tugas.
Ibu mengutus Tishah, adik perempuan Rudi untuk membujuk Laras agar segera mengeluarkan komitmennya. Sedangkan Ibu dan Ayah menemui orang tua Laras untuk meluluhkan hati mereka, dan berjanji akan membahagiakan Laras.

Rudi mengetahui rencana itu. Ia galau dengan perasaanya. Di suatu sisi, ia tidak tega hanya gara-gara dia keluarganya jadi repot merendahkan diri di hadapan keluarga Laras. Tapi, di sisi lain karena ia sudah dibutakan dengan kecintaannya kepada wanita, ia justru senang keluarganya mengambil langkah seperi itu. Ia berharap keluarganya berhasil membawa Laras padanya.

Ibu dan Bapak Rudi, dengan segala kelapangan dan kesabaran akhirnya menemui orang tua Laras untuk memohon ijin agar Laras bisa menjadi pendamping Rudi. Namun, setelah perjalanan jauh yang melelahkan dan diliputi hati yang sedih ... yang diadapat hanyalah cacian yang menyakitkan hati Ibu dan Bapak Rudi.
Kesimpulannya, menurut orang tua Laras , Rudi hanyalah benalu untuk masa depan putri kesayangan mereka.

Akhirnya, Ibu dan Bapak Rudi kembali mengendarai mobil mereka menuju rumah mereka. Di sepanjang perjalanan Sang Ibu hanya menangis karena sakit hati dan juga karena kasihan kepada putra kesayangannya yang harus menerima ujian berat.

Diperjalanan, tibalah waktu solat dhuhur. Mereka menyempatkan solat dan berdoa sepenuh hati mohon petunjuk dari Allah SWT.
Sungguh doa adalah media yang paling tepat menghubungkan antara kita dan Allah. Hingga dalam waktu singkat sang Ibu pun mendapatkan suatu pencerahan.

Tiba- tiba ia sadar, kalau ternya ia telah meremehkan anugerah terindah dari Allah yang ia titipkan padanya. Anugerah itu adalah Rudi . Seorang pemuda yang berprestasi di segala bidang yang kini harus menderita kelumpuhan. Lantas apakah ada yang salah dengan kelumpuhan itu ?? Sampai-sampai sang Ibu  menutup mata bahwa masih terbuka kemungkinan kalau Rudi tentu bisa sembuh atas ijinNYA, Rudi masih bisa berprestasi atas ijinNYA, dan bukan dengan cara mengiba yang secara tidak langsung meremehkan potensi Rudi, sang anak kebanggaan.

 Secara tak langsung Sang Ibu telah merendahkan anaknya sendiri dengan berpikir bahwa tidak ada lagi gadis lain yang bisa menjadi pendamping Rudi, kecuali Larasati. Larasati harus dipertahankan karena mana mungkin ada lagi gadis cantik yang mau dengan Rudi, Larasati harus dipertahankan. 

Sang Ibu terdiam, ia merasa mengambil keputusan yang salah. Seharusnya ia melepas Larasati saja, karena bukanlah kecantikan , maupun gelar dokter yang dibutuhkan sebagai pendamping Rudi. Melainkan hati yang tulus dan komitmen yang berani. Dan tentu saja gadis seperti itu akan ada banyak di luar sana. Gadis yang lahir bathin mencintai Rudi, membesarkan hati Rudi dan nantinya akan menjadi pendamping yang memajukan Rudi.


Sang Ibu kembali ke mobilnya, Bapak berada di kursi kemudi.
Keduanya masih belum banyak bicara. terdengar alunan lagu Adele.... di bagian lyric : Never mind I'll find someone like you... "

Menggambarkan suasana hati sang Ibu yang yakin bahwa putranya akan baik- baik saja... 
Never mind You'll find someone better than her

Sang ibu membathin penuh keyakinan di dalam hatinya.


Waktu demi waktu berlalu, hari berganti munggu, minggu berganti bulan
Ibu terus membimbing Rudi dengan kesabaran. Membantu anak itu terapi berjalan, serta memotivasi secara spiritual agar Rudi bangkit kembali. Terlebih saat ada berita yang mungkin menghempaskan Rudi lagi ke tanah, yakni pernikahan Larasati dengan teman Rudi .


Syukurlah, Ibu selalu ada disaat saat terburuk Rudi, senantiasa memberikan ketenangan, nasihat, menampung kesedihan serta sangat rajin berdoa agar Rudi menemukan pendamping sejatinya.


Allah adalah apa yang hambanya sangkakan kepadaNYA.

Sang Ibu selalu berbaik sangka pada Allah, ia percaya kebesaran Allah, sampai suatu hari harapan itu pun mulai tampak terwujud.


Seorang gadis bernama Syifa tengah dekat dengan Rudi. Syifa rajin mengantar ibunya terapi jalan karena sang ibu mengalami cedera akibat terjatuh di kamar mandi. Sementara itu Rudi juga rajin melakukan terapi di tempat yang sama. Ibu Rudi dan Ibu Syifa justru bersepakat menjodohkan kedua anak mereka.
Ibu Rudi melihat bahwa Syifa adalah gadis sabar yang sangat berbakti pada ibunya. Sementara ibu syifa melihat Rudi sebagai pemuda yang gigih dan tabah.


Allah mengabulkan prasangka-prasangka baik hambanya.
Rudi dan Syifa resmi menikah setahun kemudian dengan perasaan saling menyayangi satu sama lain. Syifa sangat sabar membantu Rudi memulihkan kakinya, dan kini Rudi sudah tidak lumpuh lagi , ia telah sembuh.


" Syifa,,, terimakasih... ini semua karena buah kesabaranmu. "
Ucap Rudi pada Syifa.

Gadis berjilbab yang jelita itu pun menjawab.
" Rudi... berterimakasihlah pada Ibu mu.. jauh sebelum kita bertemu..Ibu mu lah yang selalu ada untuk membangkitkan mu... dia ada saat yang lain meninggalkanmu... dan ia rela mengorbankan semuanya untukmu. Ia kerahkan hidup dan doanya untuk mu, anak kebanggannya. Sedangkan aku hanya meneruskan perjuangan ibumu.... Rudi,,.... sekali lagi.. berterimakasih lah pada Ibumu... dalam urusan siapa yang paling mencintaimu di dunia ini.... tak usah kau ragukan lagi... Malaikat juga tahu... siapa yang jadi juaranya.. dialah IBUMU. "














Tidak ada komentar:

Posting Komentar