Jumat, 29 Juni 2012




Dialog Adik dan Kakak





Bahwa LEADER yang sesungguhnya adalah seseorang yang bisa MENGEMBANGKAN orang lain yang berada di atasnya,  di bawahnya , terutama di kanan kirinya... bila hal  itu tidak terjadi.. maka Ia hanyalah orang yang ingin terlihat  DOMINAN.





Kisah ini memang sangat sederhana, tapi mungkin terjadi juga di lingkungan kita. Semoga memberikan manfaat : ))




Siang ini Akbar adikku yang sedang kuliah semester akhir jurusan advertising menghampiriku yang tengah menyelesaikan sebuah postingan di Blog baru. Mukanya agak sedikit masam, sepertinya dia ada masalah . 


Dia belum berkata apa – apa saat iseng melirik apa yang aku ketik di  monitor. Aku bisa membaca perasaannya, lalu memberi sinyal berupa senyuman yang tandanya aku siap menerima curhatnya. 


” Kakak... Sudah seminggu  aku magang di Shoot Magazine, cari pengalaman kerja sekaligus memperbanyak ilmu. ”
” Oh ya.. bagus dong...”
” Iya kak.. tapi ada hal-hal yang buat aku sedih dan kadang sakit hati, ini sangat berpengaruh di proses belajarnya.” 
"Tentang apa itu ? ”
” Tentang sikap senior yang dipercaya oleh manajer untuk membimbingku. ”


” Hm... ada apa dengan si senior ?”
” Jadi begini kak, mulanya aku sangat yakin dia senior yang bisa kujadikan tempat belajar... tapi pada hari pertama semua harapan itu pupus, aku dengan sopan minta diajarkan mengerjakan salah satu jobdesc stidaknya diberi arahan singkat. Tapi... sungguh kak, dengan terang- terangan dia menolaknya. Tanpa melihat mukaku, sembari berjalan sok sibuk dia bilang agar aku lihat saja dari karyawan lain, kalau mau belajar padanya nanti - nanti saja karena aku toh masih lama di sini. Sebenarnya, dia tak terlalu senior juga sih kak, cuma dia sudah 6 bulan kerja disitu dan dirasa pantas membimbing anak- anak magang, tapi manajer juga menegaskan anak magang bukan bawahan yang dimanfaatkan untuk pendelagasian tugas senior. Itu aturan manajer yang berlaku. ”
” Setelah itu.. apa yang kamu lakukan ?”
” Aku mencari jawaban dari karyawan lain, melihat mereka bekerja . Meraba- raba seperti orang paling bodoh , dan aku tak yakin mendapat jawaban yang benar. Lebih menyakitkan lagi, seniorku bilang kepada manajer kalau dia sudah sangat mengarahkanku.”


” Lalu... masih ada lagi perlakuan seniormu yang tidak kau suka Dik ?”
” Iya Kak... ketika aku sering bertanya tentang suatu aturan, pekerjaan, prosedur , dan hal-hal penting lainnya dia selalu bilang tidak tahu dan menyuruhku cari sendiri di buku panduan. Alhamdulillah aku mendapatkannya dari buku panduan. Tapi yang aneh adalah saat aku tidak bertanya tapi kebetulan ada orang lain terlebih ada manajer yang sedang inspeksi, dia tiba-tiba muncul lalu menjelaskan keras-keras seolah aku ini anak paling bodoh yang tidak tahu apa-apa dan dia itu master yang paling tahu setahu tahunya. Padahal sebenarnya selain aku tidak bertanya, aku juga sudah tahu jawabannya. Dan setelah itu Manajer memuji-muji penjelasan yang ia berikan padaku.”


” Waw betapa lucu seniormu itu dik...”
” He he he..iya kak, tapi dia hebat ya kak bisa selalu dipandang cerdas oleh lingkungan. Ada lagi nih kak, yang lebih seru... Manajer menugaskan seniorku untuk mencari ide sebuah strategi pemasaran untuk terbitan bulan depan. Dan yang senior lakukan adalah menyuruhku mencari ide. Aku pun seharian mencari inspirasi, duduk browsing sambil sesekali cari inpirasi di mall sebelah kantor. Sementara dia sibuk flirting dengan tamu – tamu manajer, sharing berbagai pengalaman yang sudah ia siapkan semalaman . Jujur, aku ingin berada di situ ingin sharing tentang pengalaman-pengalaman serta ide-ide yang ada di otakku. Alhamdulillah, tak mengapa... yang penting aku bisa mendapatkan ideku, walaupun akhirnya Manajer hanya tahu kalau itu ide senior yang ia pandang sebagai sosok yang sangat perfect.” 


"Hehehehee..menarik sekali pengalaman mu Dik...terus terus ?”
” Iya kak, yang terakhir entah kenapa saat manajer menyuruhnya membereskan komplain para pelanggan, malah aku yang ditaruhnya sebagai tumbal. Alhasil akulah yang sibuk pontang-panting mengurus para pelanggan. Alhamdulillah nya..aku bisa mengatasi itu dan mendapat pengalaman berharga dalam menyelesaikan masalah. Pelanggan teratasi, senior pun mendapat reward dari manajer.Tapi yang kasihan adalah anak magang lain yang juga diperlakukan seperti aku..ada beberapa yang kinerjanya benar-benar jadi menurun karena ga tau harus berbuat apa. "


” Adikkk... kalau sudah kau puas bercerita..bolehkah kakak memberikan sedikit pendapat ?”” Tentu kakak, itu yang aku tunggu. ”
” Begini dik... dalam sebuah perusahaan, yang dibutuhkan memanglah orang- orang yang memuaskan para bos nya karena tujuan dari bosnya itu adalah target yang tercapai. Kadang bos tidak sempat menelusuri siapa yang seharusnya melakukan tugas yang ia amanahkan. Jadi selama orang yang ia tahu harus meneyelesaikan tugasnya itu berhasil membantunya mencapai target, orang itulah yang akan mendapat pandangan positif. Walaupun orang tersebut melakukannya dengan cara yang kurang sesuai, sedikit menjilat dan mendepak yang lain . Sekali lagi yang dibutuhkan pada level-level seperti itu adalah orang yang bisa ”tampil”, bisa ”menyenangkan” walaupun dilakukan dengan ”menekan yang lain ” dan sedikit ”menjilat”. Karena sesungguhnya semua orang itu suka sesuatu yang ”semu.” Orang suka ”disenangkan” dan orang suka ”dijilat”. Karena memang hal- hal semu seperti itu terasa menyenangkan. Mungkin tidak semua dik.. tapi kebanyakan seperti itu karena memang sifat dasar manusia suka disenengin...apalagi dibantu menyelesaikan targetnya. Sekarang tinggal adik yang bersikap, kelak akan mengikuti tingkah laku sang senior untuk berlaku semu dan memberikan kesenangan semu, atau berjalan di rel yang benar dengan hasil yang mungkin lebih lama.. tidak bisa instan..karena kontribusi adik akan tampak di suatu saat yang sangat tepat tapi butuh waktu lebih lama. Semua indah pada waktunya.  Ya lebih lama karena akan berjalan secara alami, lebih bertahan.... tidak manis di awal saja. Dan menunggu sikap semu yang lama-lama lelah sendiri, pudar... lalu memeperlihatkan tingkah alami adik, kontribusi adik yang sebenarnya. Dan sikap-sikap seperti itulah yang dimiliki pemimpin-pemimpin di level puncak, yang memimpin dengan filosofi, hati dan nuraninya.Kalau kakak boleh menyarankan , rajinlah berucap Alhamdulillah . Jangan minder kalau senior lebih diterima, lebih dipuji, lebih dinilai baik. Adik juga akan diperlakukan seperti itu kok suatu saat kelak karena adik benar- benar berkontribusi. Ucapkan Alhamdulillah karena adik bersungguh tidak akan pelit ilmu suatu saat bila ditanya, tidak seperti senior mu itu. Ucapkan Alhamdulillah karena adik tidak perlu memberikan pencitraan kalau adik pintar sampai harus menjelaskan keras-keras di hadapan orang-orang seperti yang senior lakukan. Alhamdulillah, adik punya aktualisasi yang lebih hebat dari sekedar pencitraan. Adik sabar dan senantiasa berusaha. Ucapkan Alhamdulillah karena adik tidak menjilat orang lain dan tidak mencuri ide orang lain seperti yang senior lakukan. Dan perlu adik ketahui apabila jadi pemimpin kelak : Bahwa LEADER yang sesungguhnya adalah seseorang yang bisa MENGEMBANGKAN orang lain yang berada di atasnya,  di bawahnya , terutama di kanan kirinya... bila hal  itu tidak terjadi.. maka Ia hanyalah orang yang ingin terlihat  DOMINAN.










Sang adik pun kini tersenyum lega dan berterimakasih pada kakaknya.
: ))))



1 komentar: